-->

Cermin(Cerita Mini) Luluh Lantak

LULUH LANTAK


  Tuhan menciptakan manusia itu berpasang pasangan dan menegaskan bahwa jodoh tak mungkin tertukar! Dan aku percaya akan hal itu. Tapi mengapa hatiku masih ingin berkata bahwa aku percaya dia benar jodohku walaupun berulang kali dia menyakiti dan menggores luka di hatiku tetap aku masih menginginkannya di setiap awal pagiku

  Dia Angga Rahman Realdi nama yang sering ku sebut di depan tuhan setiap doa di sepertiga malamku, aku yakin tuhan mendengarkan doaku dia mengasihiku dia pasti mengabulkan semua Doaku

Entah untuk kali keberapa namanya ku rintihkan dalam tidurku, ku sebutkan dalam sujudku, ku panggil dalam batinku, dan entah untuk kali keberapa aku menjadi bodoh hanya karena perasaan yang ku jaga, untuk kembali setelah berkali-kali disiksa.

Aku pernah berkali-kali di sakiti, tapi tak separah ini. Saat aku berjuang mati-matian untuk bertahan tapi dia menginginkan lepas ikatan. Benarkah bahwa mencintainya harus semenderita ini?.

Mataku selalu memanas setiap kali mengingat apa yang dia lakukan bersama wanita lainnya yang notabene adalah sepupuku sendiri. Hal yang bahkan dalam mimpipun tak pernah ku bayangkan menjadi salah satu caranya untuk menyakitiku, banyak cara untuk melakukannya tapi kenapa harus ini yang menjadi pilihan. Hatiku mencelos, duniaku seperti berguncang hebat, pasalnya tak ada perjuanganku yang benar-benar di hargai.

Secinta-cintanya aku padanya bukan berarti dengan mudah ku maafkan, terlebih hal di 'luar batas' seperti ini.
Mungkin dia memang makhluk paling tak berhati yang pernah ku perjuangkan sebegitu dalamnya, setelah menyakiti lebih banyak dari berkali-kali dia masih bisa meminta kembali, dia tak cukup mengerti lukaku tak bisa sembuh sendiri.

Benar memang, menjadi yang paling mencintai berarti menjadi yang terlemah, untuk sakit yang hadir, untuk luka yang kembali menganga, untuk kecewa yang kembali menyapa, untuk cinta yang tak ada habisnya.

Kalau bisa aku membencinya sedetik saja, mungkin aku takkan jatuh sebegini dalamnya, mungkin aku takkan sebegini cintanya kepada dia yang berpotensi ku panggil sebagai luka.

Teruntuk; Angga Rahman Realdi
   Sudah ku maafkan tentang apa yang kamu lakukan, mungkin aku tak bisa berjuang seperti sebelumnya. Bisakah sekarang kamu pergi? Bahagiamu tak harus selalu nenyakitiku, tak selamanya bahagiamu bisa ku ciptakan dari luluh lantaknya hatiku.

Kini hatiku sudah lebih dari sekedar penuh luka, lebih dari sekedar pecah belaka, kepingannya sudah hancur menjadi serpihan yang tak lagi bisa ku satukan. Dirimu sudah hilang di telan ketersakitan, bayangmu tak perlu lagi ku hadirkan, kamu tinggal kenangan.

Bukan aku mendo'akan, tapi nantinya kamu akan tersadar bahwa tak mudah mendapatkan yang mampu berjuang mati-matian. Mungkin saja kamu akan merasakan menjadi pihak yang berjuang tanpa di pedulikan. Tapi, sayang, saat itu mungkin bukan aku yang kau perjuangkan.

Teruntuk wanitanya a.k.a sepupuku;
  Terimakasih sudah memberiku luka yang selamanya tak bisa ku lupa sepenuhnya. Terimakasih pula, karena mu aku mampu meninggalkannya.

Mungkin belum, tapi tuhan tak pernah tutup mata, nantinya kamu akan tau bagaimana kecewanya saat pria yang kamu cinta lebih memilih seseorang yang kamu percaya.

Untuk sekarang, biarkan aku sendiri, biarkan hatiku sepi, biar lukaku ku sesapi, biar ku temukan artinya hampa.
Biar ku cari dia yang peduli saaat ku pedulikan, menjaga saat ku percayakan , berjuang saat ku perjuangkan.
Selamat tinggal.

_______________

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel