-->

Cermin(Cerita Mini) Penyesalan


PENYESALAN


~

Senja Ini gelap, Keadaan rawan Suram! Rintikan Demi Rintikan Menerpa Pasir Di lautan, Daun Daunan Di Terjang Kuat Oleh Angin Badai Senja ini.

Suara keras menyeru Kencang Di Telingaku membuat Jari jemariku Dengan Kuat Menutup Telingaku rapat Rapat,
'Aku mencintaimu Lun..Aku mencintaimu!!! "
Ucapan Itu Terus menggiang keras Di Kantupku tak bisa ku pungkiri Aku Masih mencintai Dia, Dia Diego Prawinata Pria Yang Sudah Menghilangkan Kepercayaanku Pada 9bulan yang lalu

'Apa? Kau mau Apa? "Gertakku Ketika mengangkat Telpon Darinya

"Keluarlah, Ada yang Ingin Ku Sampaikan Padamu! "Jawabnya dengan tenang

Aku Berdecak Sembari melempar Ponselku Ke sembarang tempat "BODOH"Ketusku lalu berjalan keluar. Pandanganku Terus menatap Ke Arah Sekeliling Area Rumah , ku dapati Ia Tengah berdiri di depan gang rumahku dengan Senyum hangat yang merekah Terpancar dari raut Wajahnya

'Ada Apa? 'Tuturku tanpa menatap ke arahnya,tak Ada Sahutan Sedikitpun Dari Diego membuat tanganku geram Seketika

"Kau mau Apa Diego? "Gertakku Keras Tapi masih Belum berani menatapnya

"Neng? "Seseorang Memanggilku Dari belakang

"Mang Adi?"Aku Kaget melihat mang Adi Yang datang Tiba Tiba menghampiriku

"Neng Ngapain Sendirian Disini? "Tanyanya membuat Keningku mengerut seketika

"Sendirian? Tidak mang! Aku lagi Sama.. 'Ucapanku menggantung ketika Melihat Sosok diego Tidak ada Di depanku

'Diego! "Lanjutku Yang kini Mulai Tak mengerti kemana pergi lelaki penghianat itu

Mang Adi menatapku Bingung Dengan Raut wajahku yang kewalahan mencari Diego
'Neng Ada Pesan Buat neng"ujar mang Adi

"Pesan apa mang?"Tanyaku ke mang Adi Tapi Mataku Terus mengedarkan Pandangan Liar mencari Diego

"Diego Masuk Ke Rumah Sakit neng'Jwb Mang adi Membuat mataku membulat sempurna

"Haha.. Mang Jangan ngawur mang' Tawaku datar Tanpa ada Humor sedikitpun

'Aduh neng! Masak Iya saya bohong neng"

'Mang Tadi Diego Disini! Dia disini! "Gertakku Sembari menginjak Keras Tempat Diego Berdiri tadi

'Pergilah neng"Titah Mang Adi dengan Raut wajah yang tak Bisa ku Artikan

'Awas kalau Mamang Bohong! "Ancamku  lalu cepat berlari menstater motorku

~~
Jantungku Remuk seketika, Denyut nadiku rasanya ingin Terhenti ketika menyaksikan Omongan Mang adi benar! Diego Terbaring lemah Di Ruang Gawat ICU dengan Kepala Berbalut Putih

Aku Terus menggenggam erat tangan Hangatnya,Tangisku pecah Ketika Ia Tak Bangun Bangun Ketika Beberapa kali ku panggil

"Diego Bangun! Bangun!"

"Aku Sudah memaafkanmu Diego!"

"Jangan Pergi Tinggalin Gw! "

"Diegoo! Bangunnn!!!"

"Brengsek Bangunn!!!! "Ucapku Yang Terus menggoyang goyangkan Tubuhnya

'Diego Bangun! Lo ga Bisa kayak gini! Lo Harus Bangun! "

"Bangun Brengsekk! "Titahku Keras Tepat Di Telinganya

Aku Tau Diego mendengarkanku Dia mendengarku, Ia Tak Mungkin Mengabaikan Ku Seperti ini
Semua Dokter Dengan Kawalan Suster Familynya Diego Terdiam Menatap Reaksiku Yang Berupaya Terus membangunkannya

'Sudahlah Nak! Diego Sepertinya Memang Sudah Ingin Pergi! "Ucap salah Satu keluarga Diego menghampiriku

"Tidak Tidakk! Diego Gak Boleh Mati! Dia belum Tepati janjinya waktu Itu! Dia harus bangun!! "Elakku Tak menerima Apa Yang Di Tuturkan Gadis Tua Paruh Baya ini

Sampai Akhirnya Elektradiograf Berbunyi Datar tanpa Jeda menandakan Waktu Diego Sudah Habis

Aku Terdiam Kaku Ketika Tuhan Sudah mengambil Orang Yang Aku sayang, Tak ada Kata Yang Terucap dari mulutku
Diego sudah benar Pergi Dia Lebih memilih Ikut Bersama Tuhan Dari pada ikut Bersamaku

Tuhan Kenapa Kau Tak Ambil nyawaku? Kenapa Kau Memilih Diego? Ambil Nyawaku Tuhan Ambil!!!

Sampai Akhirnya Aku Sadar
Ini Keputusan Terbaik Tuhan, Ia Ingin menyadarkanku Dari Kesalahanku Selama ini Yang Terus saja menyalahkan Diego, Maafkan Aku Diego!

Berbahagilah Dengan Alam Barumu!
Besok atau nanti Kita akan Bertemu Di alam yang Sama

Selamat Tinggal Diego:(

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel